Dalam rangka menuju sekolah yang berwawaskan lingkungan dengan
Pembelajaran LH baik secara integrasi maupun monolitik harus dilengkapi
dengan indikator penilaian tingkat keberhasilan (Kisi-kisi penilaian),
Rencana Program Pembelajaran mencakup RPP (di dalam kelas,
laboratorium, dan di luar kelas).
Tenaga pendidik/ guru melakukan pembelajaran LH melalui keterlibatan masyarakat dengan materi antara lain; penyediaan air bersih, sarana pengelolaan sampah (3R), saluran air limbah/ drainase, penghijauan, kantin ramah lingkungan dan materi lainnya sesuai kebutuhan masyarakat.
Tenaga pendidik/ guru melakukan pembelajaran LH melalui keterlibatan masyarakat dengan materi antara lain; penyediaan air bersih, sarana pengelolaan sampah (3R), saluran air limbah/ drainase, penghijauan, kantin ramah lingkungan dan materi lainnya sesuai kebutuhan masyarakat.
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Menghasilkan karya yang berkaitan dengan pelestarian fungsi LH, pengendalian pencemaran dan kerusakan LH.
Salah satu yang dilakukan di kelas X-A SMA Negeri 1 Bangil ialah dengan mengumpulkan botol bekas pada mata pelajaran Ekonomi, Ibu Dra. Rr Ani Herinia memberi tugas presentasi tentang Pasar Faktor Produksi; yang kemarin hari Sabtu, 01 Desember 2012. berikut ini sekilas presentasinya;
Produktivitas modal dan permintaan modal:
Investasi : pengeluaran sektor perusahaan untuk membeli atau memperoleh barang-barang modal baru untuk menggantikan barang-barang modal lama
Faktor yang menentukan produktivitas modal:
- Menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunan netto.
- Presentase dari modal yang ditanamkan
- Tingkat pengembalian modal
Contoh penerapan Adiwiyata dalam rangka memperoleh modal
• Kelas XA SMAN 1 BANGIL, mengumpulkan botol bekas untuk di jual kepada pengepul, yang tujuannya untuk menambah modal dalam pembuatan produksi kripik talas.
• 1 botol bekas mendapatkan upah Rp.100,00, kelas XA berhasil mengumpulkan 15 botol 1 hari, maka apabila 1 bulan mendapatkan 390 botol.
Apabila di jual dalam 1 bulan mendapatkan upah yang di peruntukkan untuk modal sebesar Rp.39.000,00.
• Dengan demikian, maka penerapan Adiwiyata dalam mengumpulkan sampah botol bekas dapat menjadi modal kelas XA untuk memproduksi kripik talas.
• Hal ini sebagai inisiatif sumber modal untuk pengusaha kecil rumahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar